Protozoa
merupakan hewan ber sel satu yang tersebar luas. Kemampuan adaptasi dari
anggota filum ini sangat tinggi, sehingga mudah ditemukan. Hewan ini ditemukan
di daratan, lautan dan khususnya di
tempat yang lembab dan basah, misalnya tepi pohon, genangan air, dan bangunan
yang terkena rembesan air. Berdasarkan alat gerak terdapat empat kelas filum Protozoa, yaitu Rhizopoda,
Ciliata, Flagellata, dan Sporozoa. Berikut beberapa peranan protozoa bagi
kehidupan:
1.
Bioindikator
Beberapa spesies protozoa yang
keberadaannya pada suatu tempat dapat digunakan sebagai indikator. Sebagai contoh
fosil Foraminifera (ex. Globigerina
sp.) dapat digunakan indikator sumber minyak bumi. Paramaecium sp. di suatu lingkungan perairan dalam jumlah banyak
(kelimpahan tinggi) mengindikasikan bahwa perairan tersebut memiliki tingkat
pencemaran tinggi. Keberadaan ciliata (Stylonichia
dan Euplotes) dalam jumlah banyak di kolam hatchery mengindikasikan bahwa air
pemeliharaan larva rusak karena endapan sisa pakan.
Gambar 1. Globigerina sp.
2.
Pakan
Alami
Protozoa yang hidup di lingkungan
perairan berperan sebagai zooplankton. Contoh protozoa seperti Euplotes sp. dan Stylonichia dapat digunakan sebagai pakan alami larva udang,
kepiting, dan ikan. Protozoa juga berperan sebagai produsen di lingkungan
perairan, misalnya Euglena sp.
Gambar 2. Stylonichia sp. Gambar 3. Euplotes sp.
3.
Agen
Penelitian
Protozoa dapat
dijadikan model penelitian yang simpel namun tetap akurat, karena tubuhnya yang
terdiri dari satu sel. Sebagai contoh penelitian perubahan keasaman dalam sistem
pencernaan yang menggunakan Paramaecium.
Serangkaian proses pencernaan dalam vakuola makanan dan perubahan keasaman
dalam proses tersebut dapat mudah diamati dibawah mikroskop dengan penambahan
pewarna pada makanan.
Gambar 4. Proses pencernaan pada Paramaecium sp.
Protozoa juga dapat digunakan
sebagai model pengembangan teknologi mutakhir, contohnya teknologi pelapis cat
pada mobil. Rangka luar Radiolaria dan Foraminifera yang mengandung silika
dapat memantulkan warna yang berbeda-beda diadopsi untuk pelapis cat mobil,
sehingga diperoleh desain mobil dengan lapisan warna struktural (dapat
berganti-ganti sesuai dengan pencahayaan).
4.
Agen
Pengendali
Protozoa yang bersifat heterotrof akan memakan bakteri yang hidup di lingkungan
perairan, sehingga secara tidak langsung protozoa tersebut berperan
mengendalikan populasi bakteri lingkungan perairan.
5.
Bahan
Material
Beberapa spesies protozoa ada yang
memiliki rangka dengan berbagai macam bahan, misalnya kalsium, silikat dan
bahan lain. Endapan rangka tubuh protozoa bersama dengan rangka tubuh hewan
lain seperti molusca menghasilkan kapur yang digunakan manusia untuk bahan
bangunan. Endapan rangka radiolaria yang membentuk tanah radiolarian digunakan
sebagai bahan penggosok.
6.
Bahan
Pangan
Lahan saat ini yang semakin sempit
memunculkan ide untuk menghasilkan bahan pangan dengan kandungan gizi tinggi
dari protozoa. Protozoa dipilih sebagai kandidat karena dapat diproduksi skala massal
dalam lahan yang sangat sempit. Protozoa yang dapat digunakan sebagai bahan
pangan contohnya Euglena sp. sebagai
sumber protein sel tunggal (PST).
Gambar 5. Euglena gracillis Gambar 6. Euglena oxyuris
7.
Dekomposer
Protozoa yang memperoleh makanan dengan
cara saprofitik akan menguraikan sampah/ bahan organik menjadi
partikel-partikel kecil. Proses ini sangat membantu dalam penguraian sampah. Contoh
lain yaitu Entamoeba coli membantu manusia dalam proses
pembusukan sisa makanan dalam saluran pencernaan.
Gambar 7. Entamoeba coli