A.
Pengertian
Sumber Daya Manusia
Sumber
daya manusia (SDM) merupakan asset organisasi yang paling penting dan membuat
sumber daya organisasi lainnya bekerja (Simamora, 2006). Sumber daya yang dimiliki perusahaan dapat dikategorikan
atas empat tipe sumber daya, seperti finansial, fisik, manusia dan kemampuan teknologi.
SDM penting karena mempengaruhi efisiensi dan efektivitas organisasi, serta
merupakan pengeluaran pokok perusahaan dalam menjalankan bisnis.
B.
Manajemen
Sumber Daya Manusia
Manajemen sumber daya manusia merupakan hal yang sangat vital
dalam organisasi. Berikut ini pengertian MSDM menurut beberapa ahli:
1. Menurut S.P. Hasibuan (2003)
MSDM adalah ilmu dan seni mengatur
hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan efisien membantu terwujudnya
tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat.
2. Menurut Henry Simamora (2006)
MSDM adalah sebagai pendayagunaan,
pengembangan, penilaian, pemberian balasan jasa dan pengelolaan terhadap
individu anggota organisasi atau kelompok bekerja. MSDM juga menyangkut desain
dan implementasi sistem perencanaan, penyusunan personalia, pengembangan
karyawan, pengeloaan karir, evaluasi kerja, kompensasi karyawan dan hubungan
perburuhan yang baik.
3. Menurut Achmad S. Rucky dalam Mangkunegara (2001)
MSDM adalah penerapan secara tepat dan
efektif dalam proses akusis, pendayagunaan, pengembangan dan pemeliharaan
personil yang dimiliki sebuah organisasi secara efektif untuk mencapai tingkat
pendayagunaan sumber daya manusia yang optimal oleh organisasi tersebut dalam
mencapai tujuan-tujuannya.
4. Menurut Mutiara S. Panggabean
MSDM adalah proses yang terdiri dari
perencanaan, pengorganisasian, pimpinan dan pengendalian kegiatan-kegiatan yang
berkaitan dengan analisis pekerjaan, evaluasi pekerjaan, pengadaan,
pengembngan, kompensasi, promosi dan pemutusan hubungan kerja guna mencapai
tujuan yang telah ditetapkan.
Berdasarkan
beberapa pendapat para ahli diatas, maka dapat disimpulkan bahwa MSDM adalah
serangkaian sistem yang mengatur hubungan antara karyawan dan majikan untuk
mencapai tujuan secara efektif dan efisien dalam suatu organisasi.
C.
Paradigma
Sumber Daya Manusia
Terdapat
enam paradigma (model) yang dapat digunakan untuk menyusun berbagai aktivitas
MSDM. Setiap model MSDM memiliki peluang berkembang pesat atau mengalami
kemunduran di masa depan. Adapun 6 macam model SDM adalah sebagai berikut:
1. Model
Klerikal
Dalam model klerikal, fungsi utama departemen sumber
daya manusia (DSDM) adalah membuat dan menyimpan laporan, data, catatan, dan
melaksanakan tugas rutin. Peran DSDM dalam model ini sangat lemah karena
kebijakan bergantung pada manajer senior dan bawahan (Simamora, 2006).
Model klerikal biasanya diterapkan pada perusahaan
kecil dan tidak sesuai untuk perusahaan besar karena potensi SDM harus lebih
dimaksimalkan. Kelemahan dari model klerikal yaitu tidak adanya dorongan
terhadap peran DSDM dalam perencanaan strategik dan pembentukan kultur
organisasi.
2. Model
Hukum
Dalam model hukum, DSDM mendapat kekuatan dari
bidang hukum yang mengatur hubungan perburuhan, meliputi negosiasi kontrak,
pengawasan, dan kepatuhan karyawan (Simamora, 2006). Untuk masa akan datang
model hukum akan kurang berkembang karena berbagai hal, yaitu semakin
melemahnya serikat pekerja, berkurangnya masalah ketenagakerjaan, berkurangnya
campur tangan dari pemerintah, dan kondisi masyarakat yang mulai kondusif.
Implikasi model hukum terhadap DSDM adalah bahwa
dalam model ini DSDM berperan aktif terhadap masalah hukum dan aspek etis kultur
organisasi
3. Model
Finansial
Dalam model finansial, DSDM berperan penting untuk
mengelola aspek finansial (biaya) perusahaan. Model finansial akan mencuat
karena persaingan internasional yang menuntut adanya peningkatan produktivitas
(Simamora, 2006). Dalam model ini, MSDM berperan untuk memberikan solusi
pengelolaan biaya SDM yang efektif, namun tetap memberikan hasil yang memuaskan
bagi perusahaan.
Kelemahan dari model finansial yaitu dari model ini
DSDM terlibat dalam proses analisis biaya dari berbagai kultur organisasi,
namun hanya sedikit memberikan masukan dalam penentuan arah strategik.
4. Model
Manajerial
Model manajerial ini memiliki dua versi
yaitu versi pertama, manajer sumber daya manusia memahami kerangka acuan kerja
manajer lini yang berorientasi pada produktivitas. Versi kedua, manajer ini
melaksanakan beberapa fungsi sumber daya manusia (Simamora, 2006). Departemen sumber daya manusia melatih manajer lini dalam
keahlian yang diperlukan untuk menangani fungsi-fungsi kunci sumber daya manusia
seperti pengangkatan, evaluasi kinerja dan pengembangan. Karyawan pada umumnya
lebih senang berinteraksi dengan manajer mereka sendiri dibanding dengan
pegawai staf, maka beberapa departemen sumber daya manusia dapat menunjukan
manajer lini untuk berperan sebagai pelatih dan fasilitator (Ruchiat, 2003). Dalam
model manajerial, DSDM berperan dalam pembuatan keputusan strategik secara
dominan dalam kultur organisasi.
5. Model
Humanistik
Dalam model humanistik, DSDM dibentuk untuk
mengembangkan dan membantu pengembangan nilai dan potensi SDM di dalam
organisasi. Model humanistik menguat
karena tekanan dari dua pihak,yaitu tekanan dari organisasi untuk memperoleh
SDM yang kompeten dan tekanan dari masyarakat yang menyangkut kualitas
kehidupan kerja, tingkat partisipasi, dan pertumbuhan karir mereka dalam
perusahaan (Simamora, 2006).
DSDM dalam model humanistik harus mampu
mempertahankan strategi yang akan mengembangkan karyawan yang potensial dan
memberikan kultur kondusif dalam pertumbuhan dan kepuasan karyawan.
6. Model
Ilmu Perilaku
Dalam model ilmu perilaku, pendekatan sains dapat
diterapkan hampir semua persoalan SDM, meliputi teknik umpan balik, evaluasi,
desain program, dan tujuan pelatihan, serta manajemen karir. Model ini dapat
menjadi model MSDM yang dominan karena perubahan dalam manajer SDM dan manajer
lini (Simamora, 2006).
Model ini memberikan DSDM peran untuk menyediakan
data mengenai kekuatan dan kelemahan pokok personalia. Model ini juga berperan
membuat instrument pengukur kultur organisasi secara lebih akurat kepada DSDM.
D.
Perkembangan
Manajemen Sumber Daya Manusia
MSDM
dari waktu ke waktu mengalami perubahan dari bentuk yang sederhana (informal)
ke arah yang lebih formal dan terspesialisasi. Perkembangan MSDM ini bertujuan
untuk semakin mendayagunakan tenaga berbakat untuk tujuan yang diharapkan.
Terdapat lima tahap perkembangan MSDM, yaitu:
1. Sistem
Perajin
Sistem perajin berjalan dalam kurun waktu tahun
1600-an sampai 1700-an. Sistem ini berlaku untuk industri skala rumah tangga
yang terdiri dari kepala perajin, pemagang, dan nomaden (Simamor, 2006). Karena
permintaan akan produk semakin meningkat, maka sistem ini tidak lagi efektif.
Oleh karena itu terjadi revolusi industri yang ditandai dengan pemakaian mesin
dalam proses produksi.
2. Manajemen
Ilmiah
Teori manajemen ilmiah muncul karena tuntutan untuk
peningkatan produktivitas perusahaan dengan cara meningkatkan efisiensi
pekerja. Dalam sistem ini, pekerja akan dipilih, mendapatkan pelatihan, dan
akan dipantau dalam pelaksanaan tugasnya (Simamora, 2006). Pekerja yang
berhasil akan mendapatkan uang, sedangkan pekerja yang gagal akan dipecat. Meskipun
cara ini efektif untuk meningkatkan produktivitas, namun cara ini dipandang
tidak manusiawi karena memperlakukan pekerja sebagai sebuah alat produksi. Oleh
karena itu, untuk menghindari dampak negatif dari sistem ini dibentuk
sekretaris kesejahteraan yang bertugas untuk mengawasi kesejahteraan para
pekerja.
3. Hubungan
Manusia
Menurut Mayo dan Fritz (1930) dalam Simamora (2006),
produktivitas karyawan dalam perusahaan tidak hanya dipengaruhi oleh cara
pekerjaan yang dirancang atau imbalan yang mereka terima, tetapi juga
dipengaruhi oleh faktor sosial dan faktor psikologis. Hawthorne dalam Simamora
(2006), menyatakan bahwa organisasi para karyawan disikapi sebagai sebuah
sistem sosial. Dalam arti perasaan emosi, dan sentimen dari kalangan karyawan
sangat dipengaruhi oleh kondisi kerja seperti hubungan kelompok, gaya
kepemimpinan, dan dukungan manajemen. Berdasarkan dari pendapat tersebut, maka
komunikasi antara karyawan dan personalia harus dijaga tetap kondusif, karena dapat
mendongkrak produktivitas kerja.
4. Sains
Perilaku
Dalam sains perilaku terfokus organisasi secara
keseluruhan dan kurang pada individu. Dalam hal ini, kajian utama yaitu
bagaimana tempat kerja mempengaruhi individu karyawan dan bagaimana individu
karyawan mempengaruhi tempat kerja. Dalam era sains perilaku tumbuh berbagai
bidang, yaitu bidang perilaku organisasi, pengembangan organisasional, dan
MSDM.
5. Fungsi
Sumber Daya Manusia
Semakin
kompleks permasalahan dalam organisasi, maka harus dibentuk beberapa bidang
yang memiliki dan mengatur tugas khusus. Bidang-bidang tersebut pada akhirnya
berfungsi sebagai kesatuan unit SDM. Unit fungsional telah terbentuk dan
bertanggung jawab atas seperangkat tugas yang berkaitan dengan karyawan dan
perusahaan, pemerintah serta entitas lainnya di lingkungan eksternal
perusahaan.
E.
Maksud
dan Tujuan Manajemen Sumber Daya Manusia
Maksud
MSDM adalah memperbaiki kontribusi produktif orang-orang terhadap organisasi
dengan cara yang bertanggung jawab secara strategis, etis, dan sosial. Tujuan
merupakan standar evaluasi tindakan dari manajer untuk mencapai maksud yang
mereka inginkan. Oleh karena itu, tujuan dari MSDM adalah untuk menyeimbangkan
tantangan organisasi, fungsi SDM, masyarakat, dan orang-orang yang terpengaruh.
Ada empat tujuan MSDM, yaitu:
1. Tujuan
Kemasyarakatan/ Sosial
Tujuan sosial
MSDM adalah agar organisasi bertanggung jawab secara sosial dan etis terhadap
kebutuhan dan tantangan masyarakat serta meminimalisir dampak negatif tuntutan
terhadap organisasi. Organisasi juga diharapkan mampu membantu memecahkan
masalah sosial yang ada dalam masyarakat, seperti kesehatan lingkungan, proyek
perbaikan lingkungan, program pelatihan dan pengembangan golongan minoritas,
serta mensponsori berbagai acara seni (Simamora, 2006). Perusahaan/ organisasi
merupakan bagian dari masyarakat, sehingga masyarakat berharap jika perusahaan
menyediakan jasa dan barang dengan harga wajar dan bermutu. Perusahaan juga
harus mematuhi hukum dan norma moral yang berlaku dalam masyarakat, sehingga
tercipta suasana yang kondusif antara lingkungan perusahaan dan lingkungan
sosial kemasyarakatan.
2. Tujuan
Organisasional
Tujuan
organisasional MSDM adalah untuk membantu organisasi mencapai tujuannya. Adapun
untuk mencapai tujuannya, perusahaan dibantu oleh Departemen sumber daya
manusia (DSDM). Adapun DSDM meningkatkan efektivitas organisasional dengan cara
sebagai berikut:
Ø Meningkatkan
produktivitas perusahaan dengan cara menyediakan tenaga kerja yang terlatih dan
termotivasi dengan baik.
Ø Mendayagunakan
tenaga secara efektif dan efisien dengan pengendalian biaya yang baik
Ø Mengembangkan
dan mempertahankan kualitas kerja dengan cara memberikan kesempatan kepuasan
kerja dan aktualisasi diri karyawan.
Ø Memastikan
perilaku organisasi sesuai dengan UU ketenagakerjaan, yaitu menyediakan
kesempatan kerja yang sama, lingkungan kerja yang aman, dan perlindungan
terhadap hak karyawan.
Ø Mengkomunikasikan
kebijakan SDM kepada semua karyawan.
Ø Membantu
mempertahankan kebijakan etis perilaku yang bertanggung jawab secara sosial.
Ø Mengelola
perubahan yang terjai sehingga saling menguntungkan bagi individu, kelompok,
perusahaan, dan masyarakat (Simamora, 2006).
3. Tujuan
Fungsional
Tujuan
fungsional MSDM adalah untuk menyesuaikan SDM dengan kebutuhan organisasi.
Penggunaan SDM yang tidak sesuai dengan kebutuhan menyebabkan pemborosan dalam
perusahaan. Butuh ketelitian untuk menentukan kompensasi, pelatihan, seleksi,
dan pengembangan organisasi (Simamora, 2006). Oleh karena itu, tugas DSDM untuk
menyediakan program rekrutmen, pelatihan, pengembangan yang inovatif untuk
memberikan motivasi orang terbaik.
4. Tujuan
Pribadi
Tujuan pribadi
MSDM berhubungan dengan tujuan individu setiap anggota organisasi yang dicapai
melalui aktivitasnya dalam organisasi (Simamora, 2006). Peran MSDM dalam hal
ini adalah membantu para karyawan mencapai tujuan pribadi mereka, paling tidak
meningkatkan kontribusi karyawan terhadap perusahaan. Aktivitas SDM harus fokus
pada pencapaian keharmonisan antara pengetahuan, kemampuan, kebutuhan, dan
minat karyawan dengan persyaratan pekerjaan dan imbalan yang ditawarkan
perusahaan. Apabila hubungan harmonis antara karyawan dengan perusahaan tidak
terjalin akan terjadi pengunduran diri,
ketidakhadiran, pencurian, dan sabotase.
Daftar
Rujukan
Hasibuan, Melayu S.P. 2003. Manajemen
Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Mangkunegara, A.A. Anwar Prabu. 2001.
Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaa. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Ruchiat, 2003. Pengantar Manajemen
Sumber Daya Manusia. Majalengka: STIE YPPM
Simamora, Henry. 2006. Manajemen Sumber
Daya Manusia. Yogyakarta: STIE YKPN
Assalamu Alaikum wr-wb, perkenalkan nama saya ibu Rosnida zainab asal Kalimantan Timur, saya ingin mempublikasikan KISAH KESUKSESAN saya menjadi seorang PNS. saya ingin berbagi kesuksesan keseluruh pegawai honorer di instansi pemerintahan manapun, saya mengabdikan diri sebagai guru disebuah desa terpencil, dan disini daerah tempat saya mengajar hanya dialiri listrik tenaga surya, saya melakukan ini demi kepentingan anak murid saya yang ingin menggapai cita-cita, Sudah 9 tahun saya jadi tenaga honor belum diangkat jadi PNS Bahkan saya sudah 4 kali mengikuti ujian, dan membayar 70 jt namun hailnya nol uang pun tidak kembali, bahkan saya sempat putus asah, pada suatu hari sekolah tempat saya mengajar mendapat tamu istimewa dari salah seorang pejabat tinggi dari kantor BKN pusat karena saya sendiri mendapat penghargaan pengawai honorer teladan, disinilah awal perkenalan saya dengan beliau, dan secara kebetulan beliau menitipkan nomor hp pribadinya dan 3 bln kemudian saya pun coba menghubungi beliau dan beliau menyuruh saya mengirim berkas saya melalui email, Satu minggu kemudian saya sudah ada panggilan ke jakarta untuk ujian, alhamdulillah berkat bantuan beliau saya pun bisa lulus dan SK saya akhirnya bisa keluar,dan saya sangat berterimah kasih ke pada beliau dan sudah mau membantu saya, itu adalah kisah nyata dari saya, jika anda ingin seperti saya, anda bisa Hubungi Bpk Drs Tauhid SH Msi No Hp 0853-1144-2258. siapa tau beliau masih bisa membantu anda, Wassalamu Alaikum Wr Wr ..
BalasHapus